Adajuga seorang dosen muslimah di bidang ilmu komputer, namun juga menjadi pengajar bahasa Arab. Jika mereka bisa, maka dengan izin Allah Ta'ala , kita juga bisa seperti mereka. Memang tidak setiap orang harus menjadi ustadz atau ustadzah, tetapi minimal kita mempelajari ilmu agama yang merupakan fardhu 'ain bagi setiap manusia.
Kumpulangambar kartun bu guru sedang mengajar 27 02 2020 gambar kartun muslimah guru ustazah buletin an najwa via annajwa al luqmaniyyah id . Gambar kartun dan karikatur nabi muhammad itu dari majalah prancis, charlie hebdo terbitan tahun 2015. Buat 3 step seperti dalam gambar , nanti kami bagi link ke inbox anda ya.
Kemudian saat sedang mengajar, dosen tersebut tidak sengaja menyalakan kamera. Dan pertemuan tersebut menjadi yang pertama bagi para mahasiswa melihat sang dosen. Saat itu juga para mahasiswa mengetahui kondisi sang dosen yang ternyata sedang sakit karena sang dosen terlihat menggunakan selang oksigen.
DosenUIN SMH: Penting Belajar Islam Berguru dan Bersanad. Jumat 07 May 2021 12:42 WIB. Red: Agung Sasongko. 0. Dr. Muhammad Sofin Sugito, MA., dalam acara Inspirasi Sahur: Islam dan Kebangsaan yang ditayangkan di akun youtube BKNP PDI Perjuangan, Jumat dini hari (7/5). Foto: istimewa.
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Pagi-pagi seorang teman mengirim pesan di grup kelas, "Kabar baik teman-teman, dosen hari ini tidak masuk." Beragam komentar bermunculan ada yang setuju kalau dosen tidak masuk adalah kabar baik, adapula yang mengatakan itu kabar buruk, dan ada juga yang tidak mengeluarkan opini mereka. Layaknya sebuah pemilihan kepala daerah, ketika seorang pasangan calon memperoleh suara lebih dari 50% artinya dialah yang memenangkan pertarungan kekuasaan itu. lebih dari setengah dari jumlah teman saya mengatakan kalau dosen tidak masuk adalah kabar baik sehingga membuatnya menang dalam penentu baik dan buruknya yang sama beberapa kali terjadi saat sedang menunggu dosen masuk mengajar. Saat dosen tidak memberi kepastian apakah akan masuk atau tidak biasanya mahasiswa akan saling mendesak untuk menghubungi dosen. Akhirnya terjadilah aksi tunjuk menunjuk menghubungi dosen. ada yang beralasan tidak punya pulsa, takut sama dosenlah, atau bahkan menghindar. Di saat seperti itu muncul seorang mahasiswa yang menjadi pahlawan. Dosen langsung ia telepon tanpa pikir kalimat yang harus ia ucapkan agar terlihat sopan, para mahasiswa yang tadinya saling tunjuk menunjuk tiba-tiba diam. Saat sang pahlawan tadi selesai menelpon, ia pun langsung mengumumkan hasil percakapannya. ia mengumumkan kepastian dosen masuk atau tidak dengan gaya seperti presenter ajang pencarian bakat sehinggga membuat semua mahasiswa menahan nafas. "Hari ini dosen kita.... berhalangan untuk masuk". Sebagian besar penonton bersorak gembira seperti saat idola mereka memenangkan ajang pencarian bakat. Dosen tidak masuk adalah adalah good news atau kabar baik bagi sebagian kalangan mahasiswa terjadi karena faktor dari dosen dan dari mahasiswanya sendiri. Dosen yang biasanya dalam gaya mengajarnya kurang mampu membuat mahasiswa tertarik sehingga terkesan membosankan. Pemberian tugas yang sifatnya membosankan dan melelahkan seperti membuat RMK. Kurangnya apresiasi akan tugas yang telah dijalankan turut pula menjadi penyebab dosen tidak masuk adalah kabar kedua datang dari mahasiswa sendiri. Tidak sesuainya minat dengan bakat dengan jurusan yang mereka tempati kuliah turut menyumbang suara dalam penentuan dosen tidak masuk kabar baik atau buruk. Menurut Educational Psychologis dari Integrity Development Flexibility IDF Irene Guntur, CGA, sebanyak 87 persen mahasiswa di Indonesia salah jurusan. Ketidaksesuaian jurusan dengan minat serta bakat membuat mahasiswa menghindari perkuliahan dan hanya menargetkan cepat lulus. Adanya kelonggaran untuk pindah jurusan atau pindah kampus masih kurang dimaksimalkan. Selain karena salah jurusan, faktor kemalasan turut menyumbang suara pula. Tak bisa dipungkiri sistem pendidikan kita tak mampu membuat siswa-siswi menjadi rajin. Banyaknya godaan dari teknologi dan dunia hiburan menyebabkan siswa malas belajar dan lebih senang bergosip ataupun kumpul tidak jelas. Ruang kuliah yang seharusnya diminati cenderung dihindari. Jadi, betulkah dosen tidak masuk mengajar adalah kabar baik? Siapapun yang kritis akan pendidikan pasti akan sangat kontra dengan kabar baik dosen yang tidak masuk mengajar. Mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan tujuan negara Indonesia tak akan bisa terwujud saat mayoritas dari kita mengatakan opini tersebut adalah kabar baik. Lingkaran kebodohan yang selalu mengungkung harus kita putus. Paradigma bahwa belajar adalah hal membosankan harus diubah. Saatnya membuat generasi yang tanggap terhadap tantangan global tanpa meninggalkan kearifan lokal. Lihat Lyfe Selengkapnya
Belajar mengaji. JAKARTA - Masalah membaca Alquran bagi seorang Muslimah yang sedang haid memang terdapat perbedaan di antara para ulama. Secara umum, ulama mengatakan bahwa seorang Muslimah yang sedang haid tidak diperbolehkan membaca Alquran. Hal ini didasarkan pada firman Allah, "Tidak ada yang menyentuhnya Alquran kecuali hamba-hamba yang disucikan", QS Al-Waqiah [56] 79. Namun, jika tujuan seorang Muslimah tersebut bukan untuk membaca melainkan mengajar, maka diperbolehkan. Hal ini disamakan dengan orang dalam keadaan junub yang diperbolehkan membaca Alquran selama tidak diniatkan untuk membaca, misalnya untuk tujuan berdoa yang ada ayat Alquran-nya. Bahkan, Mazhab Maliki memperbolehkan seorang wanita yang haid membaca Alquran secara mutlak dan mereka boleh menyentuh mushaf. Namun, menurut Mazhab maliki, jika masa haidnya sudah terputus ia tidak boleh membacanya sebelum mandi besar, kecuali ia khawatir akan lupa hafalan Alquran-nya. Terdapat banyak ulama yang memperbolehkan para ustazah atau guru mengaji tetap mengajar meski pun sedang dalam keadaan haid. Begitu juga dengan murid Muslimah yang sedang belajar mengaji kepada ustaz tersebut.
ArticlePDF AvailableAbstractThis study aims to confirm the influence of lecturers' teaching styles on student learning motivation at the Basom Theological College batam. This study used quantitative methods with a sample of 30 students. The findings of the study revealed that the teaching style of lecturers at STT Basom Batam affects student learning motivation. This is shown by the data that if th ≥ tt, then there is a significant Influence of Lecturer Teaching Style X on the Learning Motivation of STT Basom Y students. From the table it is known that tt = and from the calculations obtained at a significance level of 5% with N = 30. Thus, th > tt, meaning that there is a significant influence of the lecturer's teaching style on the learning motivation of STT Basom Batam students. Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi pengaruh gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Basom Batam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel mahasiswa sebanyak 30 orang mahasiswa. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa gaya mengajar dosen di STT Basom Batam mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan data bahwa jika th ≥ tt, maka terdapat Pengaruh Gaya Mengajar Dosen X yang signifikan terhadap Motivasi Belajar mahasiswa STT Basom Y. Dari tabel diketahui tt = 1,697 dan dari perhitungan diperoleh 2, 696 pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30. Dengan demikian, th > tt, artinya terdapat pengaruh yang signifikan gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa STT Basom Batam. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Volume 4, Nomor 2, Desember, 2022 165-178 ISSN 2685-1393 p; ISSN 2685-1466 e DOI Available Online at Received 27 Agustus 2022 Revisions 01 November 2022 Accepted 02 November 2022 Motivasi Belajar Mahasiswa Melalui Gaya Mengajar Dosen Di Era Pandemi Paskah Parlaungan Purba Sekolah Tinggi Teologi Basom Batam Korespondensi paspurba07 Ester Melati Sekolah Tinggi Teologi Basom Batam Email estermelati30 Abstract This study aims to confirm the influence of lecturers' teaching styles on student learning motivation at the Basom Theological College batam. This study used quantitative methods with a sample of 30 students. The findings of the study revealed that the teaching style of lecturers at STT Basom Batam affects student learning motivation. This is shown by the data that if th ≥ tt, then there is a significant Influence of Lecturer Teaching Style X on the Learning Motivation of STT Basom Y students. From the table it is known that tt = and from the calculations obtained at a significance level of 5% with N = 30. Thus, th > tt, meaning that there is a significant influence of the lecturer's teaching style on the learning motivation of STT Basom Batam students. Keyword lecturers; teaching style; students; motivation to learn Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi pengaruh gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Basom Batam. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel mahasiswa sebanyak 30 orang mahasiswa. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa gaya mengajar dosen di STT Basom Batam mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan data bahwa jika th ≥ tt, maka terdapat Pengaruh Gaya Mengajar Dosen X yang signifikan terhadap Motivasi Belajar mahasiswa STT Basom Y. Dari tabel diketahui tt = 1,697 dan dari perhitungan diperoleh 2, 696 pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30. Dengan demikian, th > tt, artinya terdapat pengaruh yang signifikan gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa STT Basom Batam. Kata Kunci dosen; gaya mengajar; mahasiswa; motivasi belajar Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Pendahuluan Setiap pengajar mengharapkan mahasiswa yang diajar dapat memahami tujuan dari pembelajaran. Namun dalam kenyataan banyak mahasiswa tidak dapat mengikuti dengan baik karena merasa bosan dan tidak betah dalam belajar baik onsite maupun online. Hal ini terjadi ketika adanya pandemi covid 19. Dari hasil observasi bahwa mahasiswa belajar kurang bergairah, disebabkan mahasiswa harus belajar mandiri oleh kebijakan pemerintah dalam penerapan protokol kesehatan sehingga harus menjaga jarak. Kemudian tidak semua mahasiswa belajar mengikuti pembelajaran secara efektif disebabkan para pelajar terdiri dari keberagaman latar belakang mahasiswa, baik ketika manusia terlahir ke dunia ini dalam keadaan yang berbeda satu sama lain. Kemudian perbedaan genetik, pengaruh lingkungan yang melingkupi pengalaman hidup manusia sehingga perbedaan karakter peserta didik kerap menjadi masalah bagi pihak kampus dan dosen. Kemudian faktor kelelahan yang dialami oleh peserta didik karena peserta didiknya merupakan karyawan perusahaan. Selanjutnya dalam proses belajar mengajar masih ditemukan memakai metode klasik yaitu ceramah. Pembelajaran yang dilakukan secara konvensional berarti pada proses pembelajaran masih menggunakan media yang standar, seperti powerpoint atau tanpa mengunakan media pembelajaran dan juga pemberian tugas kepada mahasiswa dengan materi yang terbatas. Peserta didik memiliki paradigma baru bahwa materi yang dipelajari bisa di pelajari lewat sumber belajar lainya walaupun pada akhirnya tidak dipelajari. Sehingga membuat mahasiswa tidak fokus dalam mengikuti pembelajaran. Dalam proses belajar mengajar diperlukan gaya mengajar dosen disesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa. Namun selama berlangsungnya Covid 19 sudah menerapkan gaya mengajar yang aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan adanya gaya mengajar dosen dapat dilihat bahwa melalui gaya mengajar ini dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Sebagaimana dalam penelitian Harbeng Masni dalam artikelnya berkata faktor yang mempengaruhi belajar yaitu cara dosen mengajar. Cara yang dimaksud di sini adalah bagaimana seorang dosen mempersiapkan diri sebelum mengajar, ketepatan waktu, materi yang disampaikan, keakraban dengan mahasiswa, dan Chatib mengatakan bahwa hakikatnya gaya mengajar yang dimiliki dosen adalah strategi transfer informasi yang diberikan kepada mahasiswanya. Sedangkan gaya belajar adalah bagaimana sebuah informasi dapat diterima dengan baik oleh mahasiswanya. Tetapi mahasiswa akan cepat merasa bosan dan tidak betah di kelas jika ia punya kecenderungan kecerdasan spasial-visual sementara dosennya mengajar dengan gaya ceramah yang monoton. Rooijakkers seperti yang dikutip oleh Syaiful Sagala mengemukakan “Bilamana pengajar tidak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dalam pikiran peserta didiknya untuk mengerti sesuatu, kiranya dia pun tidak akan dapat memberi dorongan yang tepat kepada mereka Aviva Aurora and Hansi Effendi, “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Di Universitas Negeri Padang” 05, no. 02 2019 11–16. Harbeng Masni, “Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Harbeng Masni 1,” Dikdaya 05 34–45. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 yang sedang belajar.” Dari kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa dalam situasi yang sedemikian jika para pendidik tidak menggunakan gaya mengajar yang berbeda atau justru mengajar dengan gaya monoton maka murid tidak akan berminat dalam mengikuti pelajaran yang disampaikannya dan menjadikan para murid melupakan materi pelajaran yang diterimanya. Dosen berhasil masuk ke dunia mahasiswa lewat penyesuaian gaya belajar mahasiswa. Seorang pengajar harus dapat menggunakan gaya dan pendekatan mengajar yang dapat menjamin pembelajaran dapat berhasil sesuai dengan yang direncanakan dan meningkatkan minat mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran. Maka hasilnya, pembelajaran yang dirasakan mahasiswa menjadi lebih menyenangkan, kepercayaan diri, semakin mudah menguasai materi belajar, dan ia tumbuh menjadi anak yang mandiri. Inilah salah satu contoh kesesuaian gaya mengajar dosen dengan gaya belajar mahasiswa. Dosen memiliki data tentang gaya belajar mahasiswanya masing-masing. Kemudian setiap dosen harus menyesuaikan gaya mengajarnya dengan gaya belajar mahasiswa yang telah diketahui dari hasil pengamatan kecerdasan mahasiswa tersebut. Prinsip efektivitas pembelajaran adalah kesesuaian gaya mengajar dosen dengan gaya belajar mahasiswa. Sejalan dengan itu, Rooijakkers seperti yang dikutip oleh Syaiful Sagala mengatakan bahwa keberhasilan seseorang pengajar akan terjamin, jika pengajar itu dapat mengajak para muridnya mengerti suatu masalah melalui semua tahap proses belajar, karena dengan cara begitu murid akan dapat memahami materi yang dapat mengatasi berbagai permasalahan yang berkaitan motivasi mahasmahasiswa dalam belajar diperlukan gaya mengajar yang variatif yang dipandang sesuai dan mampu meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar atau menerima materi pelajaran yang disampaikan. Gaya mengajar yang variatif dengan menguasai teknologi. Namun terlihat bahwa gaya mengajar yang lebih unggul adalah gaya mengajar teknologis, hal ini dikarenakan dosen mampu mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang telah tersedia Komaruddin mengatakan bahwa gaya mengajar dapat dipahami sebagai pertama, suatu tipe atau desain dalam pembelajaran; kedua, suatu deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses visualisasi sesuatu yang tidak dapat dengan langsung diamati; ketiga, suatu sistem asumsi-asumsi, data-data dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk menggambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa; keempat, suatu desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja; Kelima, penyajian yang diperkecil dari suatu sistem agar dapat menjelaskan dan menunjukkan sifat atau bentuk aslinya. Syaiuful Sagala Konsep dan Makna PembelajaranUntuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar-Mengajar Bandung, CV Alfabeta2003 hal. 173. Fika Fitriasari, “Hubungan Antara Kecemasan Dan Gaya Mengajar Dosen Dengan Hasil Belajar Matakuliah Matematika Ekonomi Mahasiswa Jurusan Manajemen Feb Umm Angkatan 2016,” Seminar nasional dan gelar produk 2017 759–768. Ibid. hal. 174. 2017 Ikhsanudin, “Muhamad Ikhsanudin Analisis Gaya Mengajar,” Jurnal pendidikan Islam Al I’tibar 3, no. 1 2017 56–73. Komaruddin Bagaimana Mengajar Yang Baik, Jakarta, PT BPK Gunung Mulia2000, hal. 152. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Selanjutnya Joyve dan Weil seperti yang dikutip oleh Syaiful Sagala menjelaskan “Gaya mengajar adalah suatu deskripsi dari lingkungan belajar yang menggambarkan perencanaan pembelajaran dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa meningkatkan minatnya dalam memperoleh informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berpikir, sarana untuk mengekspresikan dirinya dan belajar.” Gaya mengajar secara individual dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar karena gaya mengajar ini menitkik beratkan pada pemberian bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing mahasiswa secara individual. Gaya mengajar secara individual ini juga menggunakan pendekatan yang terbuka antara dosen dan mahasiswa yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara dosen dengan mahasiswa. Dosen Pendidikan Agama Kristen dalam melakukan tugasnya tersebut dituntut untuk dapat menggunakan gaya mengajar yang dapat merangsang dan meningkatkan minat belajar mahasiswa dalam mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Kristen, sehingga dapat mengarahkan kepribadian mahasiswa dan dengan demikian pengalaman pengetahuan agama Kristen yang bersumber dari Alkitab itu dapat diwujudkan secara nyata dalam kehidupan pribadinya. Pertanyaan penelitian ini ialah Apakah terdapat pengaruh gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa STT Basom, Batam? Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa STT Basom, Batam. Metode Penelitian Adapun metode penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Ex Post Facto yaitu pengumpulan data yang dikumpulkan, didasarkan pada situasi yang lewat, tetapi memiliki kaitan pada masa sekarang. Metode Ex Post Facto dipakai mengingat penulis meneliti dampak dari suatu peristiwa yang sudah terjadi, bukan meneliti sebuah proses yang sedang terjadi. Metode bersifat “Ex Post Facto” artinya penelitian tidak melakukan intervansi terhadap variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini akan dibahas sejauh mana Pengaruh Gaya Mengajar Dosen Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa. Untuk mengetahui tingkat pengaruhnya, maka peneliti menggunakan metode deskriptif korelasional dalam pemecahan masalah penelitian di atas. Metode ini merupakan suatu metode yang ditujukan untuk memecahkan masalah yang sedang terjadi pada saat sekarang ini, dengan maksud memberi gambaran yang jelas tentang penelitian yang dilakukan. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh hadarai Nawari yang mengatakan bahwa ”Prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan tampak atau sebagaimana adanya.” Objek yang diteliti dalam penelitian adalah populasi. Populasi yang di maksud disini adalah objek penelitian yang di dalamnya subjek yang dijadikan sebagai sumber data yang diharapkan dapat memberikan data-data yang dibutuhkan oleh sipenulis. Jumlah populasi Prodi PAK dan Teologi STT Basom sejumlah 60 orang. Syaiful Sagala hal. 176. Hadari Nawari, Metode Penelitian Sosial, Jakarta Gajah Mada University Press, 1987, hal. 63 Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Sehubungan sampel penelitian, Ridwan mengatakan “Apabila ukuran populasi sebanyak 100, ukuran sampel diharapkan sekurang-kurangnya 15 % dari ukuran populasi.” Berdasarkan pendapat diatas, penentuan jumlah sampel adalah 50 % dari jumlah populasi yakni 50% x 60 = 30 orang diambil secara random dari 2 kelas. Teknik analisis data jika memenuhi persyaratan analisis yaitu distribusi normal dan linier maka akan diuji dengan statistika parametrik dan jika tidak memenuhi persyaratan analisis maka digunakan statistic non parametrik. Linieritas data diuji dengan menggunakan rumus. Data yang telah dijaring dari responden kemudian dikumpulkan untuk ditabulasi dan diolah. Hasil dan Pembahasan Macam-macam Gaya Mengajar Dosen Dalam kegiatan pembelajaran salah satu faktor utama yang perlu diperhatikan oleh para pendidik adalah mengenai minat belajar para mahasiswa. Selanjutnya Syaiful Sagala mengemukakan bahwa ada enam 6 gaya mengajar yang dapat digunakan oleh dosen dalam mengajar yang bertujuan untuk dapat merangsang minat belajar mahasiswa, yaitu 1 Gaya mengajar dengan interaksi sosial. Gaya mengajar dengan interaksi sosial ditandai dengan adanya sikap ramah, bersahaja, perhatian, dan mau mendengar pendapat para mahasiswa yang dilakukan oleh dosen. 2 Gaya mengajar dengan alam sekitar. Gaya mengajar dengan alam sekitar adalah gaya mengajar dosen yang menggunakan alam sekitar sebagai deskripsi dalam menyampaikan materi pembelajaran. 3 Gaya mengajar dengan menggunakan pusat perhatian. Gaya mengajar dengan menggunakan pusat perhatian memandang bahwa anak harus dididik untuk dapat hidup dalam masyarakat dan dipersiapkan dalam masyarakat. 4 Gaya mengajar dengan menggunakan sekolah sebagai pusat kerja. Gaya mengajar dengan menggunakan sekolah sebagai pusat kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi dari pandangan-pandangan yang menekankan pendidikan keterampilan dalam pendidikan. 5 Gaya mengajar secara individual. Pada gaya mengajar secara individual, dosen memberikan bantuan belajar kepada masing-masing pribadi mahasiswa sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan oleh dosen yang bersangkutan. Kegiatan penyampaian pelajaran oleh dosen kepada sejumlah mahasiswa yang biasanya dilakukan oleh pengajar dengan berceramah di kelas. Gaya mengajar secara klasikal cenderung menempatkan mahasiswa dalam posisi pasif sebagai penerima bahan ajar. Upaya mengaktifkan dan merangsang minat belajar mahasiswa dalam hal ini adalah dengan keahlian dosen menggabungkan berbagai gaya mengajar lainnya sehingga tidak menimbulkan kejenuhan bagi mahasiswa. Motivasi Belajar Mahasiswa Muhibbin Syah mengatakan secara umum motivasi diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu Motivasi intrinsik dan Motivasi Ekstrinsik. Pertama, motivasi intrinsik. Ridwan, Belajar Mudah Penelitian untuk guru-Karyan dan Peneliti Pemula, Bandung Alfa Beta. 2005, hal. 16 Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Adalah hal dan keadaan keadaan yang berasal dari dalam diri mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Yang tergolong ke dalam klasifikasi ini adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut misalnya materi pelajaran tersebut berhubungan dengan cita-cita masa depan mahasiswa yang motivasi ekstrinsik. Motivasi ini adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu mahasiswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Yang tergolong ke dalam motivasi eksternal ini adalah pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orang tua/dosen, dan lain-lain. Seorang dosen sebaiknya memahami juga, bahwa motivasi ekstrinsik, hanya efektif jika adanya perangsang-perangsang dari luar yang mengakibatkan seorang mahasiswa mengubah tingkah lakunya secara efektif. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi ekstrinsik seringkali hanya memegang peranan yang kecil, namun seringkali seorang dosen menganggap dirinya mampu mengubah motivasi internal dengan upaya tertentu memberi hadiah atau hukuman. Motivasi ekstrinsik ini, hanya akan efektif jika motivasi intrinsik mahasiswa mengalami perubahan dengan sendirinya melalui sejumlah pengalaman. Maka, seorang dosen sebaiknya tidak terlalu terpaku merencanakan motivasi eksternal yang terlalu berlebihan, agar tidak membuat mahasiswa hanya membeo tingkah laku atau kemampuan yang dimilikinya. Hal ini menunjukkan bahwa belajar berhubungan erat dengan melatih diri untuk menguasai sejumlah keahlian. Dan keahlian tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah selesai belajar, sekalipun persoalan yang dihadapi tidak seperti yang dihadapi ketika sedang belajar. Dengan memperhatikan hal di atas, maka dosen dengan segala upayanya untuk membuat mahasiswa belajar adalah motivasi ekstrinsik bagi mahasiswa. Dosen perlu juga memperhatikan bahwa pikiran atau persepsi sendiri sering lebih kuat dari kebenaran yang letaknya di luar diri sendiri. Oleh karena itu, tugas dosen sangat berat untuk memberikan upaya yang maksimal dalam rangka menimbulkan motivasi yang sama kuatnya dengan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, maka faktor-fator yang mempengaruhi minat menurut Winkel adalah sebagai berikut 1 Taraf Intelegensi, dalah kemampuan belajar yang diartikan dengan dua, yakni intelegensi dalam arti luas yang merupakan kemampuan untuk mencapai prestasi yang di dalamnya berpikir main perasaan. Intelegensi dalam arti sempit merupakan kemampuan untuk mencapai prestasi-prestasi di sekolah atau kemampuan akademik yang di dalamnya berpikir, main perasaan. 2 Motivasi belajar, yakni keseluruhan daya penggerak dalam diri mahasiswa. 3 Perasaan sikap. 4 Keadaan psikis-psikis menunjukkan pada tahap pertumbuhan jasmani, keadaan alat-alat indera dan lain sebagainya. Muhibbin Syah, hal 137. Ibid. Winkel, Psikologi Perkembangan Jakarta Gramedia,1982, hal. 24. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi motivasi adalah “kebutuhan”. Hal ini tidak dapat dipungkiri oleh manusia. Setiap tindakan yang merupakan perwujudan dari motivasi adalah didasari pada kebutuhan. Manusia tidak akan termotivasi untuk mencapai suatu tujuan atau melakukan suatu tindakan, jika ia tidak membutuhkan sesuatu dari tindakan serta pikirannya itu. Menurut Maslow ada 7 kebutuhan manusia yang harus dipenuhi, yang diyakini menjadi motivasi dalam setiap tindakan manusia yaitu pertama, kebutuhan fisiologis. Yaitu kebutuhan jasmani manusia misalnya, kebutuhan akan makanan, minum, tidur, istirahat, dan kesehatan. Untuk dapat belajar dengan baik, mahasiswa harus dalam keadaan sehat-sehat saja, tidak kelaparan, kehausan, yang dapat mengganggu keinerja otaknya dalam belajar. Kedua, kebutuhan akan keamanan. Manusia membutuhkan ketentraman dan keamanan jiwa. Perasaan kecewa, dendam, takut akan kegagalan, ketidakseimbangan mental dan goncangan-goncangan emosi yang lain dapat mengganggu aktivitas belajar seseorang. Untuk meningkatkan cara belajar mahasiswa lebih efektif, maka mahasiswa harus dapat menjaga keseimbangan emosi, sehingga perasaan aman dapat tercapai dan konsentrasi pikiran dapat dipusatkan pada materi pelajaran yang ingin dipelajari. Ketiga, kebutuhan akan kebersamaan dan cinta. Manusia dalam hidup membutuhkan kasih sayang dari orang tua, saudara dan teman-teman yang lain. Di samping itu, ia akan merasa berbahagia jika dapat membantu dan memberikan cinta kasih pada orang lain pula. Belajar bersama akan membuka pikiran mahasiswa, serta meningkatkan ketajaman berpikir mahasiswa. Keempat, kebutuhan akan status. Tiap orang menginginkan segala usahanya berhasil. Untuk kelancaran belajar, perlu optimisme, percaya diri, dan keyakinan akan dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Mahasiswa harus mendapat insentif bahwa, apa yang dipelajarinya kelak akan berguna bagi dirinya sendiri. Kelima, kebutuhan akan self-actualisation. Belajar yang lebih efektif dapat diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, image seseorang. Tiap-tiap orang tentu berusaha untuk memenuhi keinginan yang dicita-citakannya. Oleh karena itu, mahasiswa harus yakin bahwa dengan belajar yang baik akan membantunya mencapai cita-cita yang diinginkannya. Keenam, kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti. Yaitu kebutuhan manusia untuk memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk mengerti sesuatu. Untuk mencapai hal ini, maka harus ditanamkan kepada mahasiswa bahwa, satu-satunya cara untuk memuaskan rasa ingin tahunya akan sesuatu adalah dengan belajar. Ketujuh, kebutuhan estetika. Yaitu kebutuhan yang dimanifestasikan sebagai kebutuhan akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan. Hal ini hanya mungkin akan terwujud jika mahasiswa belajar tak henti-hentinya, tidak hanya dalam pendidikan formal saja tetapi juga setelah selesai, setelah bekerja, berkeluarga serta berperan dalam masyarakat. Kumpulan Teori-Teori tentang Belajar, hal. 76. Ibid. Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 Dengan uraian mengenai kebutuhan tersebut, seorang mahasiswa dapat memperbaharui motivasi intrinsiknya jika ia dapat melihat dengan cermat apa yang paling dibutuhkannya saat ini dalam jangka waktu pendek. Juga jika mahasiswa dapat melihat atau mempunyai visi atau cita-cita mengenai hidupnya di masa yang akan datang dalam jangka panjang. Untuk memperbaharui motivasi ekstrinsiknya, penulis menganggap bahwa tujuan merupakan suatu katalisator faktor yang mempercepat terjadinya suatu proses. Tujuan baru efektif jika kebutuhan terpenuhi. Maka penulis menganggap bahwa tujuan yang dimiliki oleh mahasiswa dapat berubah-ubah, seperti cita-cita dari masa kanak-kanak sampai dewasa yang sering berubah-ubah, tergantung stimulus dari luar. Dosen berperan aktif dalam memberikan stimulasi untuk memperbaharui tujuan hidup mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak kehilangan arah, serta memiliki motivasi yang tepat dalam melakukan tindakannya. Motivasi ekstrinsik mahasiswa sering tidak efektif karena, mahasiswa tidak melihat sasaran dari suatu tindakan yang dilakukan oleh pihak kedua yaitu masyarakat maupun lingkungannya. Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik ini haruslah diperbaharui oleh stimulans-nya dengan baik, untuk membantu mahasiswa melakukan tindakannya secara terarah dan teratur. Dosen dalam hal ini adalah sumber inspirasi bagi mahasiswa untuk melakukan tindakan yang tepat dan sesuai dengan harapan-harapan pelajaran, agama, juga setiap norma-norma yang diyakini kebenarannya dalam ajaran agama. Oemar Malik mengatakan bahwa seorang dosen perlu mengkaji sejauh mana upayanya untuk menimbulkan motivasi dalam diri mahasiswa. Hal mana yang membuat mahasiswa semakin giat dan efektif dalam hal belajar. Dosen yang baik sebaiknya tidak hanya terpaku pada materi yang akan disampaikan kepada mahasiswa. Tetapi hal yang juga tidak kalah penting adalah membantu mahasiswa untuk memperbaharui motivasinya dalam belajar. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Pengaruh Gaya Mengajar Dosen Terhadap Minat Belajar Mahasiswa Untuk menarik perhatian anak akan sesuatu dan punya keinginan yang kuat untuk mempelajarinya perlu ada pengaruh. Hal ini merupakan unsure yang dapat membuat perubahan pada objek tertentu, yaitu sebagai suatu daya yang kuat yang dapat memberikan akibat secara langsung maupun tidak langsung, sehingga memberi ciri atau bentuk tersendiri terhadap objek lain. Setiap anak memiliki sifat belajar sendiri-sendiri yang berbeda. Dalam hal ini walaupun minat belajar anak berbeda-beda seorang dosen yang melakukan proses pembelajaran harus dapat memperhatikannya. Sesuatu yang dapat menarik minat dan dapat dibutuhkan oleh anak akan dapat menarik perhatiannya dan dengan demikian maka mereka akan dapat bersungguh-sungguh dalam belajar. Minat belajar seorang mahasiswa juga turut dipengaruhi oleh gaya mengajar dosen. Bagaimana seorang dosen membawakan dirinya, bagaimana ia bersikap dan bertingkah laku pada waktu mengajar semuanya akan sangat diperhatikan oleh muridnya. Dengan adanya gaya mengajar yang variatif diharapkan akan dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa. Hal ini disebabkan karena dengan adanya Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 gaya mengajar yang berbeda mahasiswa tidak merasa jenuh atau bosan untuk mengikuti materi pelajaran yang disampaikan oleh dosen. Oleh karena itu seorang dosen dalam menyampaikan pengajarannya harus dapat menggunakan gaya mengajar yang dapat menarik perhatian dan minat para mahasiswanya dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan. Dosen harus mampu menggunakan gaya mengajar yang berbeda yang dapat menarik minat para mahasiswanya dan tidak menimbulkan kejenuhan bagi mereka dalam belajar. Dalam kaitan ini Dosen dapat menggunakan gaya mengajar dengan interaksi sosial dan gaya mengajar secara individual. Gaya mengajar dengan interaksi sosial yang baik ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut Mengembangkan kemampuan dan kesanggupan mahasiswa untuk mengadakan hubungan dengan mahasiswa atau orang lain, mengembangkan sikap dan perilaku demokratis, menumbuhkan produktivitas kegiatan belajar mahasiswa. Dengan adanya ciri-ciri tersebut dalam gaya mengajar dosen maka diharapkan minat belajar mahasiswa akan dapat ditingkatkan dengan baik. Hal itu dipahami karena dengan menggunakan gaya mengajar interaksi sosial mahasiswa dikembangkan dalam interaksi sosial yang lebih luas sehingga mahasiswa dimungkinkan untuk dapat menggambarkan wacana berpikir dan berkomunikasi dengan orang atau mahasiswa lain yang dapat merangsang minat belajar terhadap sesuatu hal. Selanjutnya gaya mengajar secara individual yang baik ditandai indikator sebagai berikut Mengembangkan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa, mahasiswa mempunyai keleluasaan belajar berdasarkan kemampuannya sendiri, mahasiswa mempunyai kedudukan sentral yang menjadi pusat pelayanan dalam pembelajaran. Gaya mengajar secara individual dapat meningkatkan minat mahasiswa dalam belajar karena gaya mengajar ini menitik beratkan pada pemberian bantuan dan bimbingan belajar kepada masing-masing mahasiswa secara individual. Dosen memberikan bantuan mengajar kepada masing-masing pribadi mahasiswa sehingga dengan demikian akan memberikan kesempatan dan keleluasaan kepada masing-masing mahasiswa untuk dapat belajar sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Dosen berperan sebagai penasehat atau pembimbingan belajar, membantu mahasiswa untuk mengadakan penilaian belajar dan mengembangkan minat belajar untuk memperoleh kemajuan yang lebih berarti. Gaya mengajar secara individual ini juga menggunakan pendekatan yang terbuka antara dosen dan mahasiswa yang bertujuan untuk menimbulkan perasaan bebas dalam belajar sehingga terjadi hubungan yang harmonis antara dosen dengan mahasiswa. Deskripsi Data Gaya mengajar Dosen Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 30 orang responden seperti yang dilampirkan, diperoleh = 2257 dengan skor tertinggi 96 dan skor terendah 58. Rata-rata M = diperoleh harganya sebesar 75,23 dibulatkan menjadi 75. Standar deviasi SD = diperoleh harganya sebesar 7,18 dibulatkan menjadi 7. Distribusi frekuensi variabel X Gaya mengajar Dosen Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. Tabel tersebut dibentuk dengan berpedoman kepada ketentuan pembuatan tabel distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi dan gambar histogram dari skor variabel Gaya Mengajar DosenX dapat diberikan sebagai berikut Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel X Dengan berpedoman pada ketentuan, jika dengan taraf signifikansi 5% dengan derajat kebebasan DK = n -1 = 6 – 1 = 5, dimana diketahui = 11, 07 dan dari tabel di atas diperoleh bahwa = 3, 08 3, 08 rt, artinya terdapat Pengaruh Gaya Mengajar dosen X terhadap Motivasi Belajar mahasiswa STT Basom Y; dimana 0,456 > 0,361 pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30. Untuk menguji apakah terdapat Pengaruh yang signifikan maka diuji dengan thitung, sebagai berikut = 2,696 Jika th ≥ tt, maka terdapat Pengaruh Gaya Mengajar Dosen X yang signifikan terhadap Motivasi Belajar mahasiswa STT Basom Y. Dari tabel diketahui tt = 1,697 dan dari perhitungan diperoleh 2, 696 pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30, ternyata th > tt. Jadi, disimpulkan bahwa hipotesis diterima yaitu Terdapat Pengaruh yang Signifikan antara Gaya Mengajar Dosen X dengan Motivasi Belajar mahasiswa Y. Gaya mengajar dosen dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Gaya mengajar seperti gaya mengajar dengan interaksi sosial, gaya mengajar dengan alam sekitar, gaya mengajar dengan menggunakan pusat perhatian, gaya mengajar dengan menggunakan sekolah sebagai pusat kerja, serta gaya mengajar secara individual perlu diujicobakan dan dikombinasikan oleh dosen. Hal ini penting dalam kaitannya meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Terkait gaya mengajar, dosen perlu mengembangkan kompetensi diri, baik kompetensi profesional maupun Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity JIREH Vol. 4, No. 2, Desember, 2022 165-178 kompetensi ini penting dalam menunjang keberhasilan mengajar dosen di kelas. Kasimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya mengajar dosen di STT Basom Batam mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Hal ini ditunjukkan dengan data bahwa jika th ≥ tt, maka terdapat Pengaruh Gaya Mengajar Dosen X yang signifikan terhadap Motivasi Belajar mahasiswa STT Basom Y. Dari tabel diketahui tt = 1,697 dan dari perhitungan diperoleh 2, 696 pada taraf signifikansi 5% dengan N = 30. Dengan demikian, th > tt, artinya terdapat pengaruh yang signifikan gaya mengajar dosen terhadap motivasi belajar mahasiswa STT Basom Batam. Untuk itu, hipotesis diterima yaitu terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Mengajar Dosen X dengan Motivasi Belajar mahasiswa Y di STT Basom Batam. Rujukan Aurora, Aviva, and Hansi Effendi. “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa Di Universitas Negeri Padang” 05, no. 02 2019 11–16. Fitriasari, Fika. “Hubungan Antara Kecemasan Dan Gaya Mengajar Dosen Dengan Hasil Belajar Matakuliah Matematika Ekonomi Mahasiswa Jurusan Manajemen Feb Umm Angkatan 2016.” Seminar nasional dan gelar produk 2017 759–768. Harbeng Masni. “Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Harbeng Masni 1.” Dikdaya 05 34–45. Hutapea, Rinto Hasiholan. “Meneropong Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Model Perilaku Peserta Didik.” Veritas Lux Mea Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 2 2019 66–75. Ikhsanudin, 2017. “Muhamad Ikhsanudin Analisis Gaya Mengajar.” Jurnal pendidikan Islam Al I’tibar 3, no. 1 2017 56–73. Syaiuful Sagala Konsep dan Makna PembelajaranUntuk Membantu Memecahkan Problematika Belajar-Mengajar. Bandung, CV Alfabeta 2003. Suharsimi Artikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta Rineka Cipta, 2001. Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung Karsito, 1995. S. Winkel, Psikologi Perkembangan. Jakarta Gramedia, 1982. Rinto Hasiholan Hutapea, “Meneropong Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Model Perilaku Peserta Didik,” Veritas Lux Mea Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 2 2019 66–75, ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Antara Kecemasan Dan Gaya Mengajar Dosen Dengan Hasil Belajar Matakuliah Matematika Ekonomi Mahasiswa Jurusan Manajemen Feb Umm Angkatan 2016Fika FitriasariFitriasari, Fika. "Hubungan Antara Kecemasan Dan Gaya Mengajar Dosen Dengan Hasil Belajar Matakuliah Matematika Ekonomi Mahasiswa Jurusan Manajemen Feb Umm Angkatan 2016." Seminar nasional dan gelar produk 2017 Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Harbeng Masni 1Harbeng MasniHarbeng Masni. "Strategi Meningkatkan Motivasi Belajar Mahasiswa Harbeng Masni 1." Dikdaya 05 Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Model Perilaku Peserta DidikRinto HutapeaHasiholanHutapea, Rinto Hasiholan. "Meneropong Kompetensi Kepribadian Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Model Perilaku Peserta Didik." Veritas Lux Mea Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen 1, no. 2 2019 Ikhsanudin Analisis Gaya MengajarIkhsanudinIkhsanudin, 2017. "Muhamad Ikhsanudin Analisis Gaya Mengajar." Jurnal pendidikan Islam Al I'tibar 3, no. 1 2017 Surakhmad, Pengantar Penelitian IlmiahSuharsimi ArtikuntoSuharsimi Artikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta Rineka Cipta, 2001. Winarno Surakhmad, Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung Karsito, 1995.
Pada saat pengerjaan tugas akhir, pada umumnya mahasiswa akan mendapatkan dosen pembimbing yang dapat dijadikan tempat untuk mengonsultasikan hasil kerja kita. Pastinya kita berharap mendapat dosen pembimbing yang baik dan bersedia membantu kapan pun dengan mudah. Namun, pada kenyataannya kita juga mungkin mendapat dosen pembimbing yang sibuk sehingga sulit untuk dihubungi atau diajak untuk bertemu. Hal ini tentu saja dapat menghambat kita untuk dapat menyelesaikan tugas akhir tepat waktu. Oleh karena itu, berikut adalah 12 cara menghadapi dosen pembimbing yang Ketahui jadwal mengajar dosen dan kegiatan lainnyaMenghubungi dosen pembimbing terutama yang sibuk sangat tidak fleksibel karena jadwal mengajar yang padat serta mungkin dosen juga memiliki kegiatan lain, seperti mengurus keluarga, menjadi pembicara, atau sedang dalam tugas karena itu, akan lebih efektif jika kita menghubungi dosen di saat dosen tidak sedang melakukan aktivitas lain, setidaknya bukan saat sedang mengajar. Biasanya mahasiswa bisa melihat jadwal dosen melalui situs Ketahui lokasi dosenSelain mengetahui waktu kosong dosen, kita juga sebaiknya mengetahui tempat dosen sedang berada. Dengan demikian, kita mungkin bisa langsung bertemu dan mengkonsultasikan tugas kita di saat yang cara ini efektif karena dosen mau untuk berhenti sejenak dan menanggapi kita terlebih dahulu. Namun, pastikan juga bahwa saat itu dosen bukan sedang ingin istirahat, makan, atau beribadah. Jadi, pandai-pandailah membaca situasi Buat janji dari jauh-jauh hariBeberapa dosen pada umumnya sudah memiliki jadwal-jadwal tertentu yang tidak bisa diganggu gugat. Pastikan bahwa kita sudah pernah menghubungi dosen paling tidak satu hari sebelum melakukan itu, kita juga bisa memberikan pengingat di beberapa hari atau beberapa jam sebelum pertemuan untuk mencegah dosen lupa dan akhirnya batal melakukan bimbingan. Di sisi lain, membuat janji juga dapat menjadikan kita lebih Persiapkan hal-hal yang ingin ditanyakanUmumnya, ketika kita melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing, kita tidak hanya bisa mendapatkan revisi atau perbaikan, tetapi kita juga bisa menyiapkan terlebih dahulu pertanyaan terkait revisi yang ada juga bisa mempertanyakan hal-hal yang harus kita lakukan setelah ini. Bahkan kalau perlu, siapkan pertanyaan lanjutan agar tidak perlu menunggu waktu bertemu lagi dengan dosen pembimbing untuk Meminimalisir kekeliruanSemakin banyak kekeliruan karena ceroboh atau kurang teliti selama mengerjakan tugas dapat meningkatkan juga kebutuhan kita untuk bertemu dengan dosen pembimbing. Oleh sebab itu, cegah adanya kesalahan dengan cara mengerjakan secara fokus, teliti, dan sisi lain, cegah juga melakukan kesalahan berulang. Apabila dosen sudah memperingatkan atau memberi petunjuk terkait kesalahan di waktu sebelumnya, periksa lagi tugas kita untuk memudahkan dosen agar tidak berulang-ulang memberikan Hubungi melalui pesanSaat ini teknologi sudah berkembang sehingga kita tidak harus bertemu dosen secara langsung untuk melakukan bimbingan. Akan tetapi, kendala dari konsultasi secara tidak langsung ini adalah kita tidak tahu apakah dosen dapat menggunakan teknologi serta mungkin sulit untuk mendapatkan atensi penuh dari dosen saat itu karena ada banyak yang terpenting ketika menghubungi lewat pesan adalah pastikan jam menghubungi sudah di jam kerja serta struktur pesan terdiri atas salam, meminta maaf karena mengganggu waktunya, perkenalan dengan lengkap, penjelasan maksud dari menghubungi, kemudian mengakhiri dengan salam dan ucapan terima Bertemu langsung di rumahCara ini biasanya cukup efektif untuk menghubungi dosen pembimbing sebab sering kali dosen terlalu sibuk di kampus. Akan tetapi, karena rumah adalah tempat untuk beristirahat dan bertemu dengan keluarga, pastikan terlebih dahulu bahwa dosen memang berkenan untuk melakukan bimbingan di Berikan hal-hal yang disukai dosenSebagai bentuk perhatian dan kepedulian kita, kita juga dapat membawakan hal-hal yang disukai dosen untuk membuat suasana hati dosen menjadi baik dan mau memberikan bimbingan dengan kita di tengah kesibukannya. Namun, hal tersebut tidak hanya yang bersifat materll, kita juga bisa memberikan ucapan selamat, menyapa ketika bertemu, atau memberikan Bicara dengan baik dan benarApa pun media komunikasi yang digunakan, baik secara langsung maupun tidak langsung, penggunaan bahasa yang baik dan benar tetap harus digunakan. Jika menggunakan pesan teks, pastikan bahwa sudah sesuai dengan KBBI dan EBI, terstruktur, kalimat yang digunakan langsung pada intinya, tidak menggunakan kata-kata yang disingkat, serta bisa ditambahkan emoji agar pesannya tidak terlalu jika bertemu secara langsung, jangan gugup dan katakan kebutuhan secara jelas dan gunakan intonasi, tempo, serta nada yang sopan selayaknya berkomunikasi dengan dosen agar ucapan yang disampaikan tidak salah diartikan oleh Selalu jaga etika dan sopan santunSelain bahasa, pastikan juga tingkah laku kita sudah sesuai etika dan dilakukan dengan sopan santun. Hal ini sangatlah penting terutama ketika bertemu langsung dengan dosen sebab beliau dapat langsung melihat dan menilai perilaku hal ini tidak berpengaruh langsung terhadap hasil dari tugas kita, tetapi ketika dosen memiliki impresi yang baik terhadap kita, biasanya beliau juga lebih respect dan lebih mau menerima ketika kita ingin Jangan terlalu seriusTidak ada salahnya untuk sesekali bercanda atau setidaknya tidak terlalu serius ketika berkomunikasi dengan dosen pembimbing. Hal ini dilakukan agar suasananya tidak terlalu datar atau lebih santai baik untuk kita maupun samping itu, dosen juga mungkin akan lebih nyaman ketika kita memiliki selera humor yang sama dengan ketika sehingga beliau akan lebih mengenal kita dan mau memprioritaskan proses bimbingan yang kita Jangan mudah menyerahMau tidak mau, menghadapi dosen pembimbing yang sangat sibuk pasti berat sehingga kita harus terus menerus bersabar untuk menunggu dan mengejar-ngejar dosen tersebut, ditambah dengan rasa cemas karena kondisi yang tidak pasti. Akan tetapi, usaha kita juga diharapkan dapat membuahkan hasil yang baik sehingga tidak perlu dimasukkan ke hati atau terlalu dicemaskan karena selama kita sudah berusaha, biasanya akan ada jalan yang membawa kita pada 12 cara menghadapi dosen pembimbing yang sibuk. Hal ini memang tidak bisa kita hindari, tetapi dapat kita hadapi dengan beberapa cara, di antaranya ketahui jadwal mengajar dosen dan kegiatan lainnya, ketahui lokasi dosen, serta buat janji dari jauh-jauh itu, persiapkan hal-hal yang ingin ditanyakan, meminimalisir kekeliruan, hubungi melalui pesan, bertemu langsung di rumah, berikan hal-hal yang disukai dosen, bicara dengan baik dan benar, selalu jaga etika dan sopan santun, jangan terlalu serius, terakhir jangan mudah pada diri sendiri bahwa perlahan-lahan kita pasti bisa menghadapinya dan menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik meski mendapat dosen pembimbing yang sibuk.
dosen muslimah sedang mengajar